Bulan Muharram juga merupakan bulan yang paling digemari oleh para khalifah zaman dahulu.
Untuk amalan di bulan Muharram kita hanya perlu percaya kepada hadist shahih dari HR. Muslim yang berbunyi:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Artinya: Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. (HR. Muslim).
“Hadist shahih ini sudah cukup, jangan ditambah dengan riwayat palsu dan yang aneh-aneh,” ucap Buya Yahya.
Adapun masalah membaca surat Yasin dan menulis Bismilah diperbolehkan asal tidak menisbatkan Nabi Muhammad SAW dalam mengerjakannya.
Jadi tidak masalah jika guru menyuruh santrinya untuk membaca ayat kursi sebanyak-banyaknya selama bulan Muharram.
“Tetapi kalau mengatakan ini adalah kata Nabi Muhammad SAW, itu dusta tidak boleh kalian lakukan,” ucap Buya Yahya.
Kita perlu waspada terhadap riwayat palsu yang beredar saat ini, mengenai keutamaan tanggal 1 sampai tanggal 3 bulan Muharram.