Pabrik Pengolahan Porang, Mimpi Baru Bupati Sukiman bagi Petani Lombok Timur

27 Juli 2022, 20:16 WIB
Pabrik Pengolahan Porang, Mimpi Baru Bupati Sukiman bagi Petani Lombok Timur /Dok/gia

 

 

HAILOMBOKTIMUR - Terkait dengan adanya rencana Bupati Sukiman Mendukung pembangunan gedung pengolahan porang di Lombok Timur tahun 2022 ini yang menelan anggaran sekitar 9 milyar mendapat sorotan dari Politisi Muda Golkar M. Zainul Arifin.

Politisi Muda Golkar yang sekaligus sebagai aktivis petani ini mengatakan bahwa pembangunan pertanian di Lombok Timur belum memiliki blue print yang baik sesuai dengan potensi local.

"Lombok Timur memiliki banyak potensi komoditi unggulan yang dimiliki seperti cabe, Tomat, kelapa, nanas dan lainnya. Lalu kenapa Bupati sukiman ingin membangun pabrik pengolahan porang? Kenapa tidak membangun pabrik cabe yang merupakan komoditi unggulan Lombok Timur," kata Arifin.

Baca Juga: Kawasan Industri Hasil Tembakau Bakal Dibangun Pemda Lombok Timur di Eks Pasar Paokmotong

Baca Juga: Kerjasama dengan Muslim Aid Australia, Pemdes Dasan Lokong Lombok Timur Gelar Meals of Mercy bersama 600 Anak

Ia juga turut menjelaskan, "Porang merupakan komoditi baru dan masih belum jelas rantai pasarnya, belum jelas jumlah lahan dan berapa produksinya, belum jelas berapa jumlah petani yang terlibat, namun anehnya kok Bupati berani mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk komoditi ini," jelas Arifin Benteng Islam.

Selanjutnya, Politisi muda ini mengatakan bahwa rencana pembangunannya berada di Pringgebaya, kenapa harus di pringgabaya?. Dan jangan sampai kita hanya membuang uang besar yaitu 9 milyar namun belum memiliki dampak.

Seharusnya Bupati dan Pemerintah daerah sebaiknya konsen kepada komoditi yang memang benar-benar sudah familiar bagi petani Lombok Timur, dan banyak petani yang terlibat disana. Artinya jangan mencari-cari komoditi baru sehingga kesannya kita diajak untuk bermimpi.

"Kenapa Bupati terkesan mencari-cari komodti baru, seolah-olah kita petani diajak untuk bermimpi," Ungkap Zaenul arifin.

Jika pemerintahan Sukiman ingin serius mengembangkan sector pertanian lebih baik mengembangkan yang sudah ada dan jangan mengajak petani untuk bermimpi. Saat ini di tahun 2022 ini pemerintahan sukiman hanya menganggarkan sector pertanian sekitar 2 persen dari anggaran belanja daerah. Artinya anggaran sudah kecil, namun di buang percuma.

"Anggaran sudah kecil dan tidak focus lagi seolah-olah kita buang-buang anggaran," Ungkap Zaenul Arifin menutup diskusi sore itu pada 13, juli 2022.***

Editor: Ihwan Aman

Tags

Terkini

Terpopuler