HAILOMBOKTIMUR - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Montong Baan Selatan, kecamatan Sikur, Lombok Timur dimenangkan calon nomor urut 3, Lalu Muhammad Sobahul Herawadi atau yang akrab disapa Edy Gondrong.
Dengan niat mewujudkan perubahan Desa yang lebih baik dari segala aspek, menjadi motivasi besar Edy Gondrong mencalonkan diri pada kontestasi Politik tingkat Desa.
Bermodalkan tekad dan motivasi beserta dukungan warga, akhirnya Edy Gondrong berhasil memenangkan kontestasi. Bahkan menumbangkan Incumbent.
Dari informasi yang dihimpun, Edy Gondrong berhasil meraup suara sebanyak 2636 mengungguli dua calon lainnya, termasuk incambent Jumesah yang peroleh suara sebanyak 1842.
Sebelumnya, saat Edy Gondrong mendaftarkan diri sebagai calon pernah mengatakan, motivasi utama yang membulatkan tekadnya maju pada kontestasi Pilkades Montong Baan Selatan untuk mewujudkan perubahan Desa yang lebih baik dari segala aspek.
“Kami akan berusaha untuk membenahi samua lini yang menjadi persoalan bersama di Desa Montong Baan Selatan, terutama di lini kesehatan, sosial, budaya, ekonomi dan hukum,” katanya
Selama ini dirinya sudah memiliki konsep yang matang untuk merumus dan mengurai persoalan itu secara komprehensif. Kematangan konsep itulah yang kemudian membulatkan tekadnya untuk maju dan mengabdikan diri secara total kepada masyarakat Desa MBS.
“Kami sudah memiliki konsep untuk mencari jalan keluar dari semua persoalan itu. Pengabdian diri kepada masyarakat tidak boleh setengah-setengah, itu yang membulatkan tekad kami maju untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,” terangnya.
Di bidang kesehatan ia bertekad mendekatkan masyarakat dengan pusat layanan kesehatan dari semua tingkatan tanpa terkecuali. Adapun langkah kongkrit yang dilakukan di bidang itu adalah memutakhirkan data Adminduk masyarakat, yang selama ini kerab terganjal ketika hendak mendapat layanan kesehatan di rumah sakit, terutama ketika menggunakan BPJS Kesehatan.
“Data Adminduk akan kami benahi total, agar masyarakat yang hendak menggunakan BPJS Kesehatan tidak mendapat masalah ketika di rumah sakit untuk biaya pengobatannya,” ulasnya.
Kemudian pada aspek sosial dan budaya, Miq Edy menyatakan masyarakat Desa MBS selama ini identik dengan nilai-nilai luhur dan religiusitas yang dalam. Namun saat ini, nilai-nilai baik itu mulai memudar, terutama di generasi muda yang menjadi generasi massa depan Desa MBS.
“Secara lebih khusus, kami akan membangkitkan dan menumbuhkan kembali kebudayaan dan kebiasan luhur yang sangat baik, tapi mulai pudar. Itu menjadi salah satu tanggung jawab moral bersama, sehingga kami bertekad kuat untuk menumbuhkan kembali semua itu,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan dirinya akan berupaya penuh membentuk masyarakat Desa MBS sadar dan faham hukum. Baik itu hukum positif dan hukum adat, agar tercipta harmoni yang tercermin dari keamanan, ketertiban dan kesejahteraan di tengah masyarakat.
“Hukum negara dan hukum adat harus dipahami secara baik oleh masyarakat. Tentu kami akan menjadikan itu sebagai salah satu fokus kami di dalam program kerja kami,” tuturnya.
Dari itu tegas Miq Edy, jargon yang diangkat dan menjadi roh visi misinya adalah “Gawek Bareng, Bareng Gawek”. Dengan makna membangun Desa MBS secara bersama tanpa sekat, tanpa perbedaan satu dan yang lain.
“Kita membagun harus bersama, jargon kita ‘Gawek Bareng, Bareng Gawek Sapuk Belo’. Tidak ada perbedaan antara penguasa, bangsawan dan jajar karang. Semua adalah sama, karena membangun adalah tanggung jawab bersama secara total dan maksimal,” tegasnya.
“Pemimpin harus tahu kebutuhan semua pihak di masyarakat, apapun itu. Kami akan mencerna dan akan mengintisarikan semua itu melalui program kerja nyata,” imbuhnya lugas.***