Capaian Vaksinasi PMK di Lombok Timur hingga Akhir September Mencapai 43 Persen

- 28 September 2022, 19:05 WIB
Pemeriksaan ternak sapi (dok:inews)
Pemeriksaan ternak sapi (dok:inews) /

HAILOMBOKTIMUR - Tercatat sebanyak 70 ribu ternak sapi maupun kerbau di kabupaten Lombok Timur telah diberikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari total target pelayanan vaksinasi 162 ribu ekor.

Kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan Lombok Timur, H Mashyur mengatakan, capaian vaksinasi PMK hingga akhir September di Lombok Timur mencapai 43 persen. 

Bahkan, kata dia, total vaksin PMK yang telah diterima pemerintah Lombok Timur sampai saat ini sebanyak 122.760 dosis dan telah digunakan sebanyak 70.665 untuk vaksin pertama.

Kemudian untuk vaksin dosis kedua, sebut dia, sebanyak 22.743 dosis dan sisa dosis sedang berjalan sebanyak 23631 dosis yang telah disalurkan di kecamatan.

"Stok vaksin PMK di kabupaten 4920 dosis untuk vaksin kedua," katanya, dilansir dari Antara, Rabu 28 September 2022.

Baca Juga: Menparekraf RI Apresiasi Kesiapan Polda NTB Menyambut WSBK Mandalika

Petugas saat ini, lanjut dia, tetap melakukan pelayanan vaksinasi PMK, sehingga dipastikan target bisa tercapai sesuai dengan waktu yang ditentukan pemerintah pusat. 

Karena itu, ia berharap kepada masyarakat untuk mendukung program percepatan vaksinasi PMK dalam rangka mencegah penyebaran wabah PMK yang dapat merugikan masyarakat.

"Kita imbau warga juga mendukung program vaksinasi PMK ini," katanya.

 

Sementara itu kasus PMK di Lombok Timur segera kumulatif hingga saat ini sebanyak 23 ribu kasus dan telah sembuh semua. Sedangkan ternak yang mati dampak PMK sebanyak 128 ekor dan potong paksa 99 ekor.

"Untuk saat ini Lombok Timur telah nol kasus atau belum ada kasus baru," katanya.

Baca Juga: Lirik Lagu Blackpink Shut Down dan Maknanya Dalam Bahasa Indonesia

Dengan kondisi nol kasus tersebut, katanya semua pasar hewan di Lombok Timur saat ini tetap dibuka dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Protokol PMK tetap diterapkan untuk mengantisipasi munculnya kasus baru PMK," katanya.***

 

Editor: Ahmad Riadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah