HAILOMBOKTIMUR - Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) sangat berperan penting pada aspek pembangunan Malaysia.
Itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yakob seprti dilansir dari Indobalinews.com pada laman Anataranews.com, Rabu, 24 Agsu2022.
Tanpa PMI, Malaysia akan rugi sampai miliaran ringgit, pasalnya setiap kali panen buah kelapa sawit peran PMI sangat dibutuhkan para pengusaha di negeri Jiran tersebut.
"Setiap musim panen kelapa sawit, PMI inilah yang sangat diharapkan para pengusaha sawit di Malaysia," katanya.Baca Juga: Ratusan PMI di Kamboja, Diduga Disiksa. Kepala BP2MI: Melanggar Hak Azasi Manusia
Menurutnya, para pekerja ladang di Malaysia, didominasi oleh PMI, hingga tingkat ketergantungan Malaysia terhadap tenaga kerja dari Indonesia ini sangat tinggi.
Bagi Perdana Menteri Malaysia, kalau saja tidak ada tenaga kerja ini, bisa dikatakan akan memiliki dampak besar terhadap pembangunan Malaysia dalam segala aspek
Antara Indonesia dan Malaysia, katanya, sama-sama memiliki ketergantungan yang sama-sama menguntungkan.
Negara Indonesia, kata Ismail Sabri, bagi Malaysia, bukan hanya negara tetangga dan sahabat, tetapi lebih dari itu.
"Indonesia adalah negara saudara" katanya.
Baca Juga: Dinilai Langgar MOU Kesepahaman! Indonesia Hentikan Kirim PMI ke Malaysia
Terbukti, sebut dia, setiap Perdana Menteri yang dilantik di Malaysia, negara yang pertama kali dikunjungi adalah negara Indonesia.
Tradisi ini, katanya, menggambarkan betapa sangat dekat hubungan antar kedua negara.
Dia menambahkan, selain dari aspek PMI, juga hubungan bilateral antar kedua negara sangat baik, sehingga kalau soal hubungan ini, sudah tidak diragukan lagi.
Dalam rangka menjamin para PMI yang ada di Malaysia kedua negara juga telah menandatangani nota kesepemahaman bersama (Memorendum Of Understanding) pada 1 April 2022.
Baca Juga: Dinilai Langgar MOU Kesepahaman! Indonesia Hentikan Kirim PMI ke Malaysia
Dalam nota kesepahaman tersebut berisi tentang Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sekyor Domestik di Malaysia.
"Salah satu pointnya, berisi penempatan tenaga kerja yang terintegrasi dengan sistem satu kanal," katanya. ***