Prediksi Menkes Budi Gunandi, Puncak Covid-19 Terjadi Minggu Kedua Juli

- 4 Juli 2022, 15:15 WIB
Prediksi Menkes Budi Gunandi, Puncak Covid-19 terjadi Minggu kedua Juli
Prediksi Menkes Budi Gunandi, Puncak Covid-19 terjadi Minggu kedua Juli /Dok/gia/hellosehat.com

 

 

HAILOMBOKTIMUR - Isu Covid-19 yang telah lama hilang kabar, kini kembali mencuat ke publik tanah air.

 

Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus Covid-19 di Indonesia akan terjadi minggu kedua dan ketiga Juli 2022. 

 

Dilansir hailomboktimur.com dari Pikiran-rakyat.com, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini diakui Budi Gunadi disebabkan adanya subvarian omicron BA.4 dan BA.5. 

Baca Juga: Visa Tak Resmi, Hingga Terdampar di Jeddah! 46 Calon Haji Asal Indonesia Terpaksa Dipulangkan ke Tanah Air

Budi Gunadi juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini berkaca pada tiga negara yang telah mengalami puncak kasus.

 

Ketiga negara itu adalah Portugal, Australia, dan Afrika Selatan.

 

“Jadi karena Indonesia ditemukan sesudah lebaran kalau kita mengikuti pola di tiga negara yang lain puncaknya minggu kedua Juli hingga minggu ketiga Juli,” katanya kepada wartawan saat ditemui di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 3 Juli 2022.

 

Budi menyebutkan bila mengacu kepada tiga negara itu, maka kenaikan kasus bisa mencapai 30 persen dari puncak Omicron yang terjadi di pertengahan 2021 lalu.

Baca Juga: Berikut Lima Transformasi dalam Program Prioritas Revitalisasi KUA

Dia mengatakan puncak kasus yang terjadi di tiga negara mencapai 30-40 persen dari puncak kasus omicron sebelumnya.

 

“Jadi kalau indonesia kan 58.000 sebelumnya ya 30 persennya lah. Mungkin di bawah 20.000 kasus puncaknya per hari,” katanya.

 

“Kalau kita mengikuti polanya yang terjadi di negara lain yang sudah melampaui seperti itu,” tuturnya.

 

Kendati begitu, Budi tetap meminta masyarakat Indonesia tidak panik dengan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini.

 

Dia juga meminta agar masyarakat segera melakukan vaksinasi ketiga atau booster untuk mempertahankan antibody.

Baca Juga: Politisi Senior Ali Bin Dachlan Singgung Olahraga Politik 'Ganefo'

Menurutnya booster telah membuktikan bahwa meskipun terpapar virus maka tingkat fatalitasnya tidak terlalu tinggi.

 

“Sudah terbukti dengan adanya booster daya tahan tubuh kita lebih baik,” ujarnya.***(Amir Faisol/ Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Ihwan Aman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah