Network
HAILOMBOKTIMUR - Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2023 menggema disetiap daerah dengan berbagai kegiatan yang di selenggarakan baik oleh masyarakat umum, terkhusus lagi pemerintahan pada setiap tingkatan.
Tidak mau ketinggalan moment Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan melangsungkan upacara hari pahlawan di Lapangan Sangkareang pada Jumat, 10 November 2023.
Akan tetapi dalam penyelenggaraannya terlihat berbeda diman Baliho yang menyertakan para deretan foto para pahlawan yang dibuat Pemkot Mataram menjadi sorotan.
Pada deretan gambar para pahlawan yang dipajang tidak terlihat gambar pahlawan nasional asal Lombok Timur, yakni Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
Baca Juga: Pemda Lombok Timur Mulai Gunakan Kartu Kredit Pemerintah
Mendengar hal itu, Apt Hj Lale Syifaunnufus, M.Farm yang juga cucu dari Maulana Syaikh merasa sedih dan geram akan tindakan Pemkot Mataram yang tidak menyertakan gambar Maulana Syaikh itu.
Dia yang juga merupakan Zurriyat (Keluarga) menyampaikan, sikap Pemerintah Kota Mataram yang memajang banner ucapan selamat Hari Pahlawan yang tidak menyertakan gambar Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid diantara deretan photo pahlawanan nasional lain yang terpajang di lapangan Sangkareang Mataram.
"Saya mewakili semua Zurriyat Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid sangat kecewa," ucap Lale Syifa yang juga merupakan Pimpus Muslimat NW itu.
Ia mempertanyakan apakah ada unsur kesengajqqn atau tidak oleh Pemkot Mataram sampai tidak menyertakan gambar Maulana Syaikh diantara deretan pahlawan nasional lain yang ditampilkan.
Baca Juga: PJ Bupati Lombok Timur Ingatkan Pentingnya Wujudkan Pemilu Bermartabat
Dia menegaskan, Presiden RI Joko Widodo resmi menetapkan Maulana Syaikh Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Zainudin Abdul Madjid sebagai pahlawan nasional pada Jum’at 10 November 2017 melalui Keputusan Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan.
"Apakah Pemkot Mataram tidak mengakui kepahlawanan beliau, sementara Presiden saja mengakuinya," ungkapnya.
Cucu dari Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Majid menyatakan perasaan sedih dicampur kecewa atas keteledoran yang dilakukan oleh Pemkot Mataram.
"Saya tentu merasa sedih, kecewa dan marah atas perlakuan Pemkot Mataram ini pada ninikda (kakek)," sambungnya.
Dirinya bersama keturunan langsung Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid selaku pahlawan Nasional meminta kejelasan atas sikap Pemkot Mataram itu.
"Kami menunggu iktikat dari pemkot Mataram atas kejadian ini," tutupnya.***
