Resensi Buku Falsafah Hidup, Pedoman Umum Bagi yang Sedang Mencari Jati Diri

9 Maret 2023, 07:28 WIB
Ilustrasi buku Falsafah Hidup karangan Buya Hamka /@fariz_kamal

HAILOMBOKTIMUR - Artikel ini membahas resensi buku Falsafah Hidup karangan Buya Hamka.

Buya Hamka atau yang bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah adalah seorang ulama, filsuf, dan sastrawan Indonesia. Salah satu karangan populernya adalah buku Falsafah Hidup.

Buku "Falsafah Hidup" karya Buya Hamka adalah karya tulis yang mengajarkan cara hidup Islami yang seimbang dan harmonis.

Baca Juga: Resensi Buku Tasawuf Modern Karya Buya Hamka, Cocok untuk yang Ingin Memahami Tasawuf dengan Mendalam

Buku Falsafah Hidup ini bisa menjadi pedoman dan pandangan serta ajaran tentang kehidupan kepada masyarakat umum, terutama kepada para pemuda yang sedang mencari jati diri.

Buku Falsafah Hidup ini diperuntukkan bagi Anda yang sedang muhasabah diri dan belajar memaknai kehidupan serta senantiasa menjaga perilaku dan sikapnya agar tidak merugikan orang lain dan tidak menimbulkan kerusakan di masyarakat.

Buya Hamka, yang dikenal sebagai seorang ulama besar Indonesia, menulis buku ini dengan tujuan untuk memberikan pandangan dan ajaran tentang kehidupan kepada masyarakat umum, terutama kepada para pemuda yang sedang mencari jati diri mereka.

Dirangkum Hailomboktimur.com dari berbagai sumber, buku Falsafah Hidup ini terdiri dari beberapa bab yang membahas berbagai aspek dalam kehidupan, seperti agama, kebahagiaan, cinta, kesuksesan, dan kematian.

Buya Hamka memaparkan pandangannya dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, namun tetap memiliki kedalaman makna yang menginspirasi.

Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah pendekatan Buya Hamka terhadap konsep kebahagiaan. Beliau berpendapat bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dengan cara-cara materi atau hedonistik, melainkan harus diperoleh dengan cara hidup yang seimbang dan harmonis, dengan menjalankan perintah agama dan memahami hakikat hidup.

Selain itu, Buya Hamka juga membahas tentang cinta dalam bukunya. Menurutnya, cinta yang sejati adalah cinta kepada Allah dan Rasulullah, dan cinta terhadap sesama manusia harus dilandasi dengan rasa kasih sayang yang tulus dan ikhlas.

Buku ini juga membahas tentang kesuksesan. Buya Hamka berpendapat bahwa kesuksesan sejati adalah kesuksesan dalam hidup akhirat, bukan sekadar kesuksesan materi atau dunia. Namun, hal itu tidak berarti bahwa kesuksesan dunia tidak penting, karena keberhasilan dalam dunia juga dapat memudahkan perjalanan menuju kesuksesan akhirat.

Buya Hamka juga menyoroti pentingnya memahami kematian dalam bukunya. Menurutnya, kematian harus dijadikan sebagai pengingat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan akhirat adalah tujuan akhir yang seharusnya dikejar. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri dengan melakukan amalan-amalan yang baik dan menghindari perbuatan-perbuatan yang buruk.

Dalam bukunya, Buya Hamka juga membahas tentang pentingnya beribadah. Beliau menekankan pentingnya menjalankan ibadah dengan benar dan ikhlas, serta menghindari riya atau mengejar pujian dari orang lain. Buya Hamka juga menegaskan bahwa ibadah yang benar adalah yang diniatkan semata-mata untuk Allah SWT.

Terakhir, Buya Hamka juga menekankan pentingnya menjaga akhlak dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, seorang Muslim harus senantiasa menjaga perilaku dan sikapnya agar tidak merugikan orang lain dan tidak menimbulkan kerusakan di masyarakat.

Dalam hal ini, Buya Hamka mengutip banyak hadis dan ayat suci Al-Quran yang menekankan pentingnya berperilaku baik dan menjauhi perbuatan tercela.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Amak Fizi

Tags

Terkini

Terpopuler