Perkara Hutang Bagi yang Telah Meninggal Dunia, Ini Kata Gus Baha

- 6 Oktober 2022, 14:07 WIB
Gus Baha menjelaskan perkara hutang
Gus Baha menjelaskan perkara hutang /

HAILOMBOKTIMUR - Ketika seseorang meninggal dunia, ada satu hal yang menjadi perhatian pihak keluarga, yaitu apakah almarhum atau almarhumah memiliki hutang atau tidak.

Masalah hutang merupakan suatu hal yang harus diperhatikan ketika seseorang telah meninggal dunia.

Dalam sebuah ceramahnya, Gus Baha menjelaskan masalab hutang yang ditinggalkan oleh seseorang yang telah meninggal dunia.

Baca Juga: Penasihat Hukum Tersangka Maling Uang Rakyat Alsintan Yakin Kliennya Tak Terlibat

Menurut Gus Baha bahwa perkara hutang jangan sampai disepelekan, sebab hal itu bisa menjadi penghalang atau pemberat seseorang di alam kubur.

Bahkan orang itu mati syahid, kata Gus Baha, masalah hutang jangan disepelekan. Hutang yang tidak dilunaskan akan menjadi penghalang di alam kubur.

Lantas bagaimanakah jika seseorang meninggal dunia tapi masih memiliki hutang?

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Ini Kata Khofifah dan Muhadjir Effendy

Dilansir dari kanal YouTube El Yeka yang berjudul ‘Solusi Hutang yang Tak Terbayar’ yang diunggah tanggal, 1 April 2020, berikut penjelasannya.

Perkara hutang ini dijelaskan oleh Gus Baha dengan mengutip hadits shahih.

“Misalnya di dunia Anda punya hutang yang banyak, entah untuk kebaikan atau untuk yang lain, pokoknya hutang banyak terus ingin tobat,” ungkap Gus Baha.

Baca Juga: Plh Sekda Lombok Timur: Kinerja OPD di Triwulan III pada Posisi 59,51 Persen

Menurut Gus Baha hutang seseorang yang telah meninggal, kecil kemungkinan untuk diampuni.

“Saya ajari Anda, kemungkinan dimaafkan itu kecil ketika hutang banyak, meskipun ketika meninggal ditanya ‘yang punya salah Anda ampuni ya, kalau punya hutang dibebaskan ya’,” sambung Gus Baha.

Oleh karena itu, Gus Baha memberikan solusi bagi yang tidak sempat melunasi hutang. Menurut Gus Baha Allah SWT akan mengampuni jika seseorang tersebut benar-benar sholeh.

Baca Juga: Bupati Lombok Timur Kesal Realisasi Belanja dan Pendapatan Sejumlah OPD di Bawah 50 Persen

“Nah, caranya begini, ini ada di hadits shahih. Yang penting Anda jadi kekasih Allah dulu, jadi orang benar dulu,” kata Gus Baha.

“Hutangmu kalau bisa dibayar, kalau terpaksa tidak bisa bayar ya biarkan, memang gak bisa kok,” ujar dia.

Bahkan Gus Baha memberikan contoh ketika seseorang terpaksa menjual rumah karena harus membayar hutang.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Menewaskan Ratusan Aremania, Kapolda Jawa Timur: Minta Maaf

“Misalnya kamu harus jual rumah, malah istrimu tidak punya rumah,” lugas Gus Baha.

“Nah caranya gimana? Kalau kamu sholeh beneran, ini masyhur ya, jadi yang gak bisa diampuni Allah itu dain (hutang), bahkan Nabi tidak bersedia menyalati orang punya hutang,” kata Gus Baha.

“Jadi cerita hutang seperti ini, saya tidak main-main soal fatwa ini, Nabi itu, orang syahid saja dain (hutang)-nya dihisab apalagi yang tidak mati syahid,” sambung Gus Baha.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Menewaskan Ratusan Aremania, Kapolda Jawa Timur: Minta Maaf

“Walhasil Nabi datang di rumah salah satu sahabat, kemudian bertanya: ‘apa punya hutang?’, kemudian dijawab ‘punya ya Rasulullah, dua dirham’.”

“Setelah itu nabi bilang, ‘temanmu sholati!’, Nabi tidak bersedia menyalati tapi menyuruh sahabat menyalati,” ungkap Gus Baha

Bahkan Nabi enggan menyholatkan orang yang masih memiliki hutang, namun ketika hutang si mayit ada yang menganggupi untuk membayar, nabi kemudian bersedia untuk menyholatkan si mayit.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Meminta Setop Impor Produk Apapun Bila Masih Tersedia di Dalam Negeri

“Masalahnya orang miskin yang tidak bisa bayar hutang kemungkinan anaknya untuk membayarkan kecil juga,” kata Gus baha

“Menurut saya, dan ini ada di hadits shahih, ada orang kekasih Allah, hutangnya banyak, setelah itu ditagih dan dimaki-maki oleh orang-orang yang menghutangi itu,” sambung beliau.

“Allah menunjukkan satu surga yang luar biasa, Nabi kemudian ditanya itu surga untuk siapa? Dijawab itu surga bagi siapa saja yang membebaskan hutang orang yang berhutang padanya,” tegas beliau.

Baca Juga: Tiga Mahasiswa STAI Kediri Meninggal di Pantai Klui, Diduga tidak Bisa Berenang

Oleh karena itu, dari kisah yang dijelaskan oleh Gus Baha bahwa jika yang berhutang itu orang sholeh maka yang memberi hutang juga akan masuk surga.

“Akhirnya orang yang menghutangi ikut masuk surga, berkahnya menghutangi,” tutup beliau.***

 

 

Editor: Bung Yadi

Sumber: YouTube el Yeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah