Kritik Keras Program Kampung Inggris, Rumaksi Disebut Pemimpin Gagal Paham

22 Mei 2022, 16:34 WIB
Ilustrasi Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi SJ dan Kades TBS, Zohri Rahman /Dok Pribadi/Azzi/ Hai Lombok Timur Pikiran Rakyat. Com

HAI LOMBOK TIMUR- Wakil Bupati Lombok Timur (Wabup Lotim) H.Rumaksi SJ, SH. kritik keras program kampung inggris di Desa Tete Batu Selatan (TBS).

Keberadaan Icon kampung inggris TBS yang diprakarsai kepala desa TBS itu kata Rumaksi, tidak disetujuinya. 

Karena, Desa TBS sudah melekat dan dikenal sebagai Desa Wisata.Demikian dikatakan Rumaksi dilansir dari chanel youtube FMI TV Chanel dan di tayangkan pada Sabtu, (21/05/2022).

"karena kampung inggris ini, itu kan disana daerah wisata, bukan, kursus bahasa inggris itu, kalau kursus bahasa inggris boleh. Ini kampung inggris dan yang harus mengerti bahasa inggris kampung ini," sentil Rumaksi dilansir FMI TV Chanel.

Baca Juga: Ternyata Murah, Kanit Imigrasi Lotim Beberkan Harga Pembuatan Paspor

Dalam video berdurasi 2 menit 51 detik itu, Rumaksi membeberkan di tahun 2022 ini, kursus bahasa inggris, berkedok kampung inggris itu, mendapat bantuan dari pemerintah daerah Lotim sekita 2,1 miliar.

Dengan bantuan yang diberikan Pemda kepada kampung inggris itu, kata Rumaksi, justru memperkaya pemilik lembaga kursus yaitu Zohri Rahman (Ori).

"jadi gak bener ini, dia dapat 800 juta sekarang dapat 2,1 miliar itu yang kaya si Ori, saya tidak tau hubungan Bupati dengan si Ori ini,"sentil nya.

"Karena ini, bukan kampung inggris tapi kursus bahasa inggris. Saya tidak pernah setuju dengan program Bupati ini, karena ini memperkaya si Ori" tegasnya.

Masih kata Rumaksi program kampung inggris itu bisa saja diniatkan baik, tetapi menurut dia implementasinya yang tidak baik.

Baca Juga: Kampung Inggris TBS, Dinilai Mampu Meningkatkan IPM dan Geliat Ekonomi Perdesaan

Sementara direktur Green Orry Language Center (GLC) dan juga kepala Desa TBS Zohri Rahman (Ori) saat dikonfirmasi mengatakan bahwa isu itu tidak benar dan menyesatkan.

Ia membantah jika lembaga kursusnya menerima hibbah dari Pemda. disatu sisi ia membenarkan bantuan dari pemda tersebut berupa bantuan sosial yang digunakan untuk pembiayaan 300 siswa yang telah selesai kursus.

" Kalau siswa datang dikirim dan belajar atau kursus di lembaga saya memang benar dan yang membiayai itu bantuan sosial dari Pemda yang diberikan ke siswa itu. Kemudian siswa membayar ke lembaga," akuinya, Minggu, (22/05/2022).

Itu pun tambah dia, baru dikirim sekitar 300 siswa yang sudah selesai kursus dari Februari- Mei tahun ini. " kalau orang ngomong harusnya paham dan tahu gimana yang sebenarnya. tidak asal ngomong begitu," sentil nya.

Apa yang ditudingkan kata dia, merupakan kebohongan publik yang disampaikan. Karena, sistem dan mekanisme pembayaran bagi siapapun yang kursus di lembaganya sudah jelas dan ada SOP nya.

"Kalau orang mau belajar kursus darimanapun, ya mereka harus bayar donk. Masak mau gratis. Kalau gratis apa mau pakai bayar para tutor nya dan konsumsinya selama di camp," tukasnya.

Masih lanjut Ori, bantuan sosial Pemda tersebut, diberikan langsung kepada para siswa. Karena itu mereka dibuatkan rekening untuk setiap anak.

Baca Juga: SPR Belum Terbit, P3MI Tidak Diperbolehkan Rekrut CPMI Malaysia

"Kemudian setelah mereka kursus, mereka membayar melalui debit rekening itu, itu saja," jelasnya.

Setelah selesai kursus jelas dia, para siswa di bayarkan oleh dinas sosial ke rekening siswa dengan beberapa persyaratan yang sudah di siapkan.

kemudian  Dinsos terang dia, meminta kepada pihak bank agar men debit biaya pembelajaran itu ke rekening lembaga sesuai persyaratan yang telah di tentukan.

"karena itu saya santai saja. Seorang pemimpin yang gagal paham tetang suatu program yang dapat meningkatkan SDM siswa yang kursus dan IPM Lotim,"katanya.***

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur

Tags

Terkini

Terpopuler