Network
HAILOMBOKTIMUR - Perusahaan daerah (PD) Agro Selaparang belakangan ini menjadi sorotan berbagai organisasi, baik Kemahasiswaan maupun organisasi Buruh.
Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) menggelar aksi unjuk rasa depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan kantor Bupati Lombok Timur, Senin 21 November 2022.
Massa aksi meminta Bupati mengevaluasi jajaran direksi PD Agro Selaparang, karena dinilai tidak becus mengelola perusahaan lantaran terus merugi. Bahkan mereka menantang Bupati dan DPRD mengambil sikap untuk membubarkan perusahaan tersebut.
Bagai gayung bersambut, desakan untuk pembubaran PD Agro Selaparang juga disuarakan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lombok Timur.
"Setiap tahun PD Agro Selaparang diberikan suntikan dana hingga miliyaran rupiah, namun belum menunjukan hasil dalam bentuk sumbangan PAD," ujar Usman.
Aktivis Buruh ini juga mengatakan, jajaran direksi PD Agro Selaparang hanya mampu mengelola produk Es Batu, yang notabene hasil dan minat pembelian sangat kecil.
Usman mencontohkan, bisnis beras yang dijalankan PD Agro Selaparang dengan menggunakan kekuasaan Bupati untuk menghimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) belanja menunjukkan bahwa jajaran direksi tidak memiliki kemampuan.
"Jajaran direksi PD Agro Selaparang sangat jelas tidak memiliki skil dan kemampuan untuk menghasilkan produk sendiri yang bisa dikembangkan, sehingga menghasilkan PAD dan tidak terus-terusan menyusahkan Daerah," ujarnya
Masih kata Usman, pemerintahan Sukma telah memasuki tahun keempat, dan PD Agro Selaparang selalu berikan suntikan dana miliyaran rupiah, namun tetap tidak menghasilkan apa-apa.
