Demikian disampaikan dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) dan seluruh pemerintah daerah di Indonesia, senin kemarin.
Menurut dia, beras menjadi kontributor tertinggi terhadap inflasi pangan nasional. Sehingga hal tersebut, perlu menjadi perhatian bersama, baik Pemerintah Pusat maupun Pemda karena tren peningkatan harga beras telah terjadi sejak Juli lalu.
Terkait hal itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membantah produksi maupun ketersediaan sebagai penyebab kenaikan harga beras.
Menteri Pertanian menjamin ketersediaan beras dan sejumlah bahan pangan aman.
Dijelaskannya, produksi beras nasional naik, tembus 32 juta ton lebih dari total luas panen 10,61 juta hektar. "Kenaikan harga beras bisa jadi akibat ekosistem atau rantai distribusi," tukasnya