Memaknai Seleksi Administrasi Calon Aparatur Sipil Negara

- 13 Desember 2022, 19:55 WIB
Dr. Mugni, M.Pd., M.Kom yang saat ini menjabat sebagai Kepala BKPSDM Kabupaten Lombok Timur
Dr. Mugni, M.Pd., M.Kom yang saat ini menjabat sebagai Kepala BKPSDM Kabupaten Lombok Timur /

Dalam seleksi admistrasi ini kesesuaian berkas pelamar dengan ketentuan yang dipersyaratkan menjadi indikator kelulusan atau memenuhi syarat (MS). Bila tidak sesuai tentu tidak lulus atua tidak memenuhi syarat (TMS). Bisa saja hal-hal sederhana membuat seorang pelamar tidak lulus. Mungkin sederhana tapi implikasi bisa besar.

Contoh, salah satu persyaratan admistrasi ada beberapa dokumen yang harus disertai dengan materai. Materainya materai tempel. Dokumen harus disken dan diapload. Ada pelamar yang berulang-ulang menggunakan satu materai. Setelah disken materainya dicabut dan digunakan lagi ke dokumen yang lain.

Scan, upload dan cabut. Satu materai untuk semua dokumen yang mempersyaratkan materai. Hal ini ditemukan oleh verifikator.

Semua dokumen dengan satu nomor seri materai. Apakah ini harus diloloskan? Tentu tidak, "belum saja menjadi ASN sudah culas?” Materai itu adalah salah satu sumber pendapatan negara dalam bentuk pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Negara bisa menghitung berapa materai yang harus terjual saat seleksi CASN. Berapa pelamar, berapa dokumen yang harus bermaterai untuk tiap pelamar. Tinggal dikalikan, selesaikan? Ini kecil tapi implikasinya besar bagi seorang calon ASN.

Verifikator bukan hanya ditingkat daerah tetapi juga di tingkat pusat. Kepanitian pengadaan CASN berjenjang. Ada panitia seleksi nasional (Panselnas) dan ada juga Panitia Seleksi Daerah (Panselda). Dengan pendekatan Teknolgi Informasi dalam pengadaan CASN seluruh tahapan yang dilakukan oleh panitia daerah terminator oleh Panitia Nasional.

Panitia daerah harus benar-benar menjalankan regulasi dan ketentuan yang ada sehingga tidak menjadi temuan di belakang hari. Sangat disayangkan bila karena “keteledoran” pada seleksi administrasi persoalan pada saat sang pelamar telah dinyatakan lulus tes. Tentu akan sangat menyakitkan bila sampai kelulusannya dianulir.

Contoh lain misalnya untuk tenaga nakes dipersyaratkan memikiki STR (surat tanda registrasi). STR ini akan didapatkan oleh seorang nakes bila telah lulus uji kompetensi. Sertifikat ujikom inilah menjadi syarat utama untuk dapat STR. STR dipersyaratkan harus harus terbit tahun sekian.

Lama STR akan menjadi indikasi pengalaman seseorang dalam profesinya. Misalnya ada yang bilang lama dapat STR tapi tidak langsung bekerja. Sudah diantisipasi dengan pengalaman kerja dari atasan harus sekian tahun berturut turut.

Pengalaman bekerja menjadi indikasi skill seseorang dalam melaksanakan tugas. Untuk itu seleksi administrasi pendaftaran CASN dapat mendeteksi keseriusan, skill dan kejujuran serta integritas seorang calon ASN.

Pada tahun 2022 dan 2023 hanya akan mengangkat CASN dari PPPK dengan prioritas utama memenuhi pelayanan dasar, yakni pendidikan dan kesehatan dengan pendekatan seleksi terbuka terbatas. Artinya hanya bagi yang terdaftar di DAPODIK dan Sistem Informasi SDM Kesehatan Kemenkes dan memenuhi persyaratan lain. Tentu tenaga teknis lainnya juga dengan jumlah terbatas.

Halaman:

Editor: Amak Fizi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah