HAILOMBOKTIMUR - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Lombok Barat memberikan pelatihan awal masa jabatan kepada 18 kepala desa terpilih hasil pemilihan serentak tahun 2023.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten I Setda kabupaten Lombok Barat, Agus Gunawan dan ditutup oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.
Hadir pula pada kegiatan tersebut sebagai narasumber Kepala Dinas PMD H. Moh. Hakam, Inspektur Hademan dan Ketua Akad Lombok Barat, Sahril di Ruang Jayangrane.
"Hari ini kita melaksanakan Pelatihan atau Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 18 kepala desa yang telah dilantik beberapa bulan lalu," buka Kadis PMD Lobar H. Moh. Hakam baru-baru ini.
Menurutnya, pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari Pilkades sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2020 Tentang Perubahan kedua atas Permendagri Nomor 112 Tahun Pemilihan Kepala Desa, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Peraturan Desa, dan Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Perubahan ketiga atas Perbup Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Pemilihan Kepala Desa, jelas Kadis PMD.
Kadis PMD juga menekankan bahwa pelatihan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam menyusun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan di desa, sehingga para kades dapat seutuhnya memahami tugas pokok dan fungsi dalam memimpin desa, dan juga memahami pengelolaan keuangan desa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pelatihan ini juga merupakan langkah-langkah kita dalam upaya meningkatkan pengetahuan para Kades, sesuai dengan ketentuan yang berlaku," pungkasnya.
Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengucapkan selamat kepada 18 Kepala Desa yang terpilih di Pilkades serentak Tahun 2023 sekaligus memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini.
"Saya mengapresiasi Dinas PMD Lombok Barat atas diselenggarakannya pelatihan awal kepada 18 Kepala Desa terpilih ini dalam rangka pemberian pemahaman regulasi di desa dan sebagainya. Apapun semua urusan desa nanti ke depan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Sembari menutup kegiatan, Bupati dua periode ini berpesan agar kades melakukan 5 hal.
Pertama, jelasnya, kades perlu memahami regulasi serta tugas pokok dan fungsi sebagai kades. "Apa yang menjadi hak dan kewajiban kades. Mana yang boleh dan tidak boleh untuk kita perlu belajar bersama-sama," tegasnya.
Kedua, jangan sungkan untuk konsultasi ke kades-kades sebelumnya. Ketiga, dalam menghadapi masyarakat, perlu penataan manajemen emosi dan perasaan yang baik. “Jangan baper. Menjadi kades itu, jangankan salah, melakukan yang benarpun belum tentu bebas dari kritik” pesannya.
Selanjutnya, agar kades memanfaatkan organisasi dan forum yang sudah dibentuk. “Para kades untuk mencari informasi dan kerjasama melalui forum kepala desa,” sarannya.
Pesan terakhir beliau, agar kades terus menjalin koordinasi dan silaturahmi dengan semua pihak.***