Walhi NTB Menilai Pembangunan Proyek Bendungan Meninting Lombok Barat Berdampak Serius Pada Lingkungan Hidup

- 12 Desember 2022, 06:15 WIB
Peroses pembangunan Bendungan Meninting (dok:istimewa)
Peroses pembangunan Bendungan Meninting (dok:istimewa) /

 

Sungai meninting merupakan sumber air yang digunakan oleh masyarakat Desa Gegerung, Desa Penimbung, Desa Dasan Geria dan Desa Bukit Tinggi untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Tetapi, sejak dimulai proyek pembangunan bendungan meninting tahun 2019, air sungai meninting yang sebelumnya bersih menjadi keruh akibat dari aktivitas proyek pembangunan bendungan. 

 

Walapun kondisi air sungai meninting berubah menjadi keruh, jelas dia, masyarakat di Desa Penimbung, Desa Dasan Geria, dan Desa Gegerung masih menggunakan air sungai meninting untuk kebutuhan air sehari-hari karena tidak ada pilihan lain.

 

Karena tidak semua warga di Desa Penimbung dan Desa Gegerung memiliki sumur sebagai sumber air bersih mereka. Yang lebih parahnya adalah air sungai yang mengalir melalui lokasi pembangunan PSN Bendungan Meninting diduga kuat menyebabkan gata-gatal pada setidaknya 50 orang anak dan berakibat buruk pada kesehatan 50 orang perempuan. 

 

Pembebasan Lahan

 

Pada artikel berjudul ”Pembangunan Bendungan Meninting” yang terbit tanggal 10 Januari 2020 di situs resmi Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I. Pembangunan bendungan meninting dibangun dilahan seluas +90 Hektare yang terdiri dari 4,95 Hektare kawasan hutan dan 85,5 Hektare non kawasan hutan. 

Halaman:

Editor: Ahmad Riadi

Sumber: Walhi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x