Sejak 2 Tahun Terakhir, Tercatat 22 PAUD Terdaftar Sebagai Sekolah Penggerak di Lotim

30 Mei 2022, 19:28 WIB
Penilik PAUD dan PNF Kabupaten Lombok Timur, Rasyid Ridho /Dokpri/Hai Lombok Timur. Com/Muazzin

HAILOMBOK TIMUR- Sejak tahun 2021-2022, sebanyak 22 Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terpilih menjadi sekolah penggerak di Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jumlah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),sebanyak 921 lembaga yang tersebar di 21 Kecamatan se Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 Sekolah PAUD yang terpilih menjadi sekolah penggerak di Lombok Timur.

Berdasarkan data Dapodik, dari 921 Lembaga PAUD tersebut, ada sekitar 45.000 orang peserta didik.

Hal itu disampaikan Penilik PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, Rasyid Ridho saat ditemui di kantornya, Senin, 23 Mei 2022.

Baca Juga: KKP Kembali Berikan Bantuan 40 Ribu Ekor Bibit dan 40 Unit KJA untuk Pembudidaya Lobster

"Jadi di tahun 2021- 2022 ini tercatat 22 Sekolah PAUD penggerak di Lombok Timur.  16 PAUD terpilih sebagai sekolah penggerak tahun 2022, kalau tahun kemarin ada 6 PAUD" terangnya.

Dijelaskan dia, program sekolah penggerak, merupakan pilot project dari kurikulum merdeka belajar dan direncanakan berlangsung selama 3 tahun.

"Projek atau Program ini akan berlangsung selama 3 tahun.Selama tiga 3 itu akan terus direkrut sekolah penggerak, " jelasnya.

Menjadi sekolah penggerak ada hal berbeda yang didapatkan, yakni mereka dapat bertransformasi pada 4 hal diantaranya:

1. Hasil belajar.
2. Cara belajar
3. Lingkungan belajar.
4. Budaya refleksi dan berbagai sesama teman sekolah.

Guna mencapai pelaksanaan 4 hal, tersebut, pemerintah melakukan intervensi program.

Baca Juga: Jelang Musim Kemarau, Dinas Pertanian Lotim Lakukan Optimalkan Pemanfaatan JIT

Untuk saat ini urai dia, Pemerintah Pusat mengintervensi dengan menyediakan kurikulumnya, materi-materinya atau contoh soal dan menyediakan dananya, melalui bos kinerja.

Setelah itu, Pemerintah kemudian memberikan pendampingan, baik pendamping individu maupun kelompok.

"Pendampingan individu itu langsung diberikan kepada kepala sekolah melalui pelatihan, dimana fasilitator sekolah penggerak itu memberikan pelatihan kepada Kepala Sekolah," urainya.

Sedangkan pendampingan kelompok sambung dia, diberikan kepada komunitas yaitu komite pembelajar, Kepala Sekolah serta dua orang guru dan satu orang pengawas.

Tidak hanya itu ada bimbingan lain yang diberikan yani melalui program manajemen officer (PMO).

Masih kata dia, program sekolah penggerak ini tidak hanya berlaku untuk PAUD tapi juga SD, SMP dan SMA.

Sementara untuk PKBM belum ada. Akan tetapi sudah mulai tahap pengenalan terhadap PKBM***

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur

Tags

Terkini

Terpopuler