Network
HAILOMBOKTIMUR - Artikel ini membahas resensi buku Lembaga Budi, karya menakjubkan dari seorang ulama, filsuf, dan sastrawan Indonesia yang bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih populer dipanggil Buya Hamka.
Buya Hamka lahir pada 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Tanjung Tanah, Maninjau, Sumatera Barat. Ia menghabiskan masa kecilnya di desa kelahirannya sebelum pindah ke Padang, ibu kota Sumatera Barat, untuk melanjutkan pendidikannya.
Ia kemudian melanjutkan studinya ke Makkah, Arab Saudi, di mana ia mempelajari ilmu agama dan bahasa Arab. Setelah lulus dari sekolah agama di Makkah, Buya Hamka kembali ke Indonesia pada tahun 1939.
Baca Juga: Resensi Buku Falsafah Hidup, Pedoman Umum Bagi yang Sedang Mencari Jati Diri
Setelah kembali ke Indonesia, Buya Hamka aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan mendirikan majalah "Pedoman Masyarakat" yang sangat berpengaruh. Ia juga aktif dalam organisasi Islam dan menjadi anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Buya Hamka meninggal pada 24 Juli 1981 di Jakarta, namun warisan karyanya masih terus hidup dan dihargai hingga saat ini. Salah satu warisan karyanya yang sangat populer adalah buku Lembaga Budi.
Buku Lembaga Budi menceritakan kisah hidup seorang pemuda bernama Ahmad Jamil yang sedang mencari arti hidupnya.
Buya Hamka menggunakan karakter Ahmad Jamil sebagai representasi dari kebingungan yang sering dirasakan oleh banyak orang dalam mencari jati diri dan tujuan hidupnya.
Melalui cerita Ahmad Jamil, Buya Hamka menekankan pentingnya pendidikan, keimanan, perjuangan, dan nilai-nilai kehidupan lainnya. Ahmad Jamil belajar tentang nilai-nilai kehidupan dari berbagai macam orang yang ditemuinya, seperti guru spiritual, tokoh pergerakan, dan pengusaha.
Selain itu, buku Lembaga Budi juga menunjukkan betapa pentingnya memiliki tujuan dan cita-cita yang jelas dalam hidup. Ahmad Jamil belajar bahwa memiliki tujuan dan cita-cita yang jelas dapat membantu seseorang mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya.
Buya Hamka juga menekankan tentang pentingnya memiliki sikap positif dalam hidup. Ahmad Jamil belajar bahwa sikap positif dapat membantu seseorang mengatasi segala tantangan dan menjalani hidup dengan bahagia.
Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang pentingnya memahami nilai-nilai kehidupan dalam agama Islam. Buya Hamka mengajarkan bahwa Islam bukan hanya sekadar ibadah, namun juga mengajarkan tentang nilai-nilai moral dan etika yang baik.
Baca Juga: 7 Tips Mengatur Keuangan Keluarga yang Kamu Harus Tahu. Simak Penjelasannya
Dalam buku Lembaga Budi, Buya Hamka juga menunjukkan betapa pentingnya memiliki tekad dan semangat dalam hidup. Ahmad Jamil belajar bahwa tekad dan semangat yang kuat dapat membantu seseorang mencapai tujuannya dalam hidup.
Buku ini juga mengajarkan tentang pentingnya berusaha dan bekerja keras dalam mencapai tujuan hidup. Ahmad Jamil belajar bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, namun harus diraih dengan kerja keras dan ketekunan.
Secara keseluruhan, buku Lembaga Budi adalah sebuah karya sastra yang inspiratif dan memotivasi. Buku ini mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang penting dan relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
