Santri Gontor Tewas Dianiyaya, Begini Kronologi Singkatnya

- 8 September 2022, 20:17 WIB
Ilustrasi santri tewas
Ilustrasi santri tewas /Pixabay/soumen82hazra

HAILOMBOKTIMUR - Nama Gontor sudah tak asing bagi khalayak umum. Pondok pesantren ini merupakan salah satu pondok terbesar di Indonesia.

Terletak di Ponorogo. Gontor secara resmi berdiri pada 20 September 1926.

Pendiri pesantren ini dikenal dengan sebutan Trimurti Pendiri Gontor yakni KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Zarkasyi.

Gontor menerapkan konsep pendidikan asrama alias boarding school yang memadukan model pesantren klasik dengan kurikulum modern.

Baca Juga: Akhirnya YG Entertainment dan HYBE Label Konfirmasi Menanggapi Rumor Kencan V BTS dan Jennie BLACKPINK

Santri-santrinya juga dikenal harus menggunakan bahasa Arab ataupun Inggris dalam setiap percakapan sehari-harinya, baik di dalam maupun di luar asrama.

Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Jatim Mohammad As'adul Anam menceritakan peristiwa tewasnya santri terjadi pada tanggal 22 Agustus 2022 di Pondok Gontor.

Kejadian itu bermula saat ada kegiatan perkemahan Kamis-Jumat (Perkajum) yang dilaksanakan pada tanggal 15-16 Agustus.

“Pada hari Sabtunya, adalah hari pengembalian alat, lalu pada hari Senin, AM itu ditanya sama seniornya. Apakah ada permasalahan pada saat pengembalian alat yang digunakan itu?,” kata Anam.

Baca Juga: Bupati Lombok Timur Berkomitmen Alokasikan Tiga Persen DTU dan DBH untuk Bantuan Sosial Masyarakat

“Bagaimana kejadian detailnya (kekerasan sampai meninggal dunia) itu belum diketahui. Jadi, peristiwanya (dalam konteks) terkait pengembalian peralatan perkemahan yang dilakukan pada Kamis dan Jumat tersebut,” katanya.

Halaman:

Editor: Amak Fizi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah