Anggota DPRD Lotim Fauzul Haryandi : Jangan Ada Diskriminasi dengan Kesenian Kecimol! 

24 Juni 2022, 12:19 WIB
Fauzul Haryandi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Fraksi PDI-Perjuangan (dok/ist) /Riadi/

 

 

HAILOMBOKTIMUR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur dari Fraksi PDI-Perjuangan, Fauzul Haryandi memberikan perhatian serius terhadap kesenian kecimol yang kerap dianggap sebagai biang keributan saat digunakan dalam acara adat nyongkolan. 

 

Pandangan anggota Dewan Lombok Timur ini terhadap kesenian kecimol seperti memberi lampu hijau agar keberadaannya tetap dipertahankan. 

 

Pasalnya, seni musik kecimol dinilainya sebagai seni kontemporer yang timbul dari akulturasi budaya akibat interaksi dengan budaya lain dan di gemari oleh sebagian banyak orang. 

 

 

"Saya rasa keributan dalam prosesi adat nyongkolan bukan hadir semata dari seni kecimol melainkan dari masyarakat pemuda. Karena itu pemuda juga harus ada kesadaran bahwa penting kita menjaga ketertiban umum," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis 23 Juni 2022. 

Baca Juga: LRC Ajak DPRD Lotim Duduk Bersama Desain Program Inklusi

Untuk itu, Dewan muda ini minta kepada Pemerintah Desa dan Dusun mengatur lewat Perdes atau aweq-aweq supaya mempertimbangkan atas dasar intoleransi. 

 

Bukan malah membuat aturan yang dapat menutup mata pencaharian sesama. Sehingga Jangan sampai ada diskriminasi dengan Seni kecimol. 

 

 

"Kecimol harus tetap dilestarikan sebagai karya seni Khas Lombok. Apalagi di zaman digital saat ini ada banyak konten kreator seperti para Youtuber yang juga mencari nafkah dari seni kecimol," ujarnya

Baca Juga: Perkuat jalannya program di Lombok Timur! LRC dan DPRD Lombok Timur Tandatangani MoU Kerjasama

 

Masih kata dia, kecimol adalah kesenian yang unik dan hanya ada di Lombok, dan kita harus mengklaim bahwa ini adalah seni kontemporer hasil karya para seniman yang harus di banggakan. 

 

 

"Jangan setelah kesenian kita diklaim sama orang luar baru kita teriak-teriak," katanya

 

Baca Juga: Tingginya Tingkat Kerawanan Pilkades, Ketua DPRD Lotim: Pemilihan Kepala Desa Butuh Perhatian Serius

Untuk itu, seni kecimol ini harus tetap di lestarikan tidak boleh mati karena ini sebagai wujud budaya yang terus berkembang dan bertransformasi.***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler