Ratusan Ekor Sapi Mati Karena PMK di Lombok Timur: Peternak Terima Dana Pengganti dari Kementan

29 Januari 2023, 18:39 WIB
Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (dok: istimewa) /

HAILOMBOKTIMUR - Sebanyak 127 dari 132 ekor sapi yang mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lombok Timur mendapatkan pengganti dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 

 

Sementara untuk pemilik 5 ekor sapi lainnya, akan diberikan dana pengganti oleh Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy. 

 

"Pemda Lombok Timur siap memberikan dana penggantian kepada lima peternak lainnya, dengan catatan sapinya benar-benar terbukti mati karena PMK," kata Bupati pada pra acara kick off vaksinasi PMK 2023 yang berlangsung Sabtu 28 Januari di Pengadangan.

 

Kepada masyarakat yang mendapat penggantian, Bupati berharap dana yang diterima melalui bank penyalur nantinya dapat dimanfaatkan kembali untuk membeli sapi. Apalagi mengingat di NTB sudah tidak ditemukan lagi kasus PMK. 

 

Terkait itu, Bupati menegaskan kepada para peternak akan pentingnya pelaksanaan vaksinasi untuk mencegah sapi terjangkit kembali. "Pentingnya vaksinasi mencegah PMK bagi sapi, sama pentingnya dengan vaksinasi covid pada manusia," ujarnya

 

Bupati juga mengakui sejumlah kendala pelaksanaan vaksinasi di Lombok Timur seperti dilakukannya vaksinasi dari rumah ke rumah, juga adanya masyarakat yang menolak sapinya untuk divaksin karena berbagai alasan seperti sapi bunting. 

 

"Sistem peternakan yang dilakukan dengan melepas sapi di savana di sejumlah perbukitan, baik di kawasan Sembalun maupun Sambelia turut menjadi tantangan lainnya, karena menyebabkan vaksinator sulit menjangkau lokasi pemeliharaan sapi," ungkap Bupati 

 

Orang nomor satu di Lombok Timur ini berharap tahun 2023 target 160 ribu lebih sapi untuk divaksinasi dapat terpenuhi seluruhnya untuk pengendalian dan penanggulangan PMK secara nasional.

 

Harapan sama disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian, Makmun mengingatkan bahwa kendati NTB sudah tidak ada lagi kasus akan tetapi selama tiga tahun ke depan tetap harus dilakukan vaksinasi untuk benar-benar memastikan tidak ada lagi virus PMK di Indonesia. "Hal itu harus dilaksanakan melalui kolaborasi seluruh elemen yang terkait," ujarnya

 

Makmun juga mempromosikan peternakan terintegrasi yang memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus petani. Ia juga mengingatkan munculnya virus baru dengan memperhatikan lalu lintas ternak, sehingga ia berharap peternak membeli ternak di dalam wilayah NTB.

 

Makmun pun mengapresiasi Lombok Timur Berkembang yang rencananya akan direplikasi di seluruh provinsi NTB. 

 

Kegiatan yang dihadiri pula Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Asisten II Provinsi NTB bersama peternak tersebut merupakan rangkaian kegiatan Kick Off Vaksinasi PMK 2023 yang berlangsung secara hybrid. Kick off yang dipusatkan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan tersebut dihadiri langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler