PMK Sapi Meluas, Program Lombok Timur Berkembang Ditunda Sementara

28 Mei 2022, 13:41 WIB
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Ir H. Masyhur, SP /Dokpri/Azzi/Hai Lombok Timur Pikiran Rakyat. Com

HAILOMBOK TIMUR-Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi kian meluas di Kabupaten Lombok Timur(Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

Meluasnya PMK di Lotim, berimbas kepada tertundanya program Lombok Timur berkembang atau program subsidi KUR ternak sapi.

 

Program Lotim berkembang ini merupakan program unggulan pemerintah Lotim yang bergerak di bidang peternakan.

 

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur, Ir. H. Masyhur, saat ditemui di kantor nya Senin, 23 Mei 2022.

 

"Untuk sementara program lotim berkembang kita tahan dulu, artinya realisasinya kita tahan dulu, karena kondisi PMK ini tolonglah bersabar sebentar," terangnya.

 

Baca Juga: 30 SMP di Lombok Timur Terpilih Menjadi Sekolah Penggerak, ini Nama-namanya

 

Dikatakan Masyhur, saat ini, sudah hampir 17 miliar mau direalisasikan untuk program Lotim berkembang.

 

"Tetapi itu kita tunda dulu sementara, sembari menunggu petunjuk dari pusat, terkait kapan kita bisa mulai buka pasar hewan," jelasnya.

 

Meski demikian, masyhur berharap pada tahun ini ada peningkatan lajunya program Lotim berkembang ini dari tahun sebelumnya.

 

Hingga saat ini, sudah hampir 1200 orang lebih yang mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ternak, baik di BNI maupun BRI.

 

Baca Juga: Ternyata Buya Syafii Maarif Pernah Jadi Guru di Lombok Timur, Begini Cerita Singkatnya!

 

Sedangkan,untuk besaran anggaran yang disiapkan untuk program Lotim Berkembang ini, tak terbatas, bisa sebanyak-banyaknya.

 

"Katanya pak Wabub tidak terbatas, silahkan ajukan kelompok ternak sebanyak-banyaknya, tetapi ini lagi ada musibah PMK," katanya.

 

Masih kata dia, pada tahun 2021 hampir 800 lebih kelompok atau sekitar 5.800 orang yang dicairkan dana KUR Ternak.

 

Dari jumlah kelompok dan Peternak yang mengajukan pada tahun lalu, besaran anggaran yang digelontorkan melalui KUR sekitar 78 Miliar lebih.

 

"Sementara untuk tahun ini, sudah Masuk hampir 18 miliar. Tetapi kita blokir atau tunda dulu karena kita tidak berani beli," terangnya.

 

Akan tetapi, setelah wabah ternak sapi ini usai, pihaknya secara otomatis akan meneruskan program tersebut.

 

Dia optimis, di tahun ada peningkatan peternak yang mengajukan program KUR ternak dari tahun sebelumnya.***

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur

Tags

Terkini

Terpopuler