Pada kusta juga dapat terjadi reaksi kusta, kata dia, ditandai dengan bercaknya makin menebal kemerahan dan bertambah banyak dalam waktu cepat atau timbul benjolan nyeri di kulit. Masalah lain yang dihadapi penderita kusta adalah diskriminasi pada penderita kusta, hal ini dapat menyebabkan masalah psikologis.
"Kusta ini disebabkan oleh bakteri yang namanya Mycobacterium leprae. Bakteri ini sifatnya tahan asam, dan lebih suka hidup di lokasi yang dingin. Oleh sebab itu, di kulit umumnya banyak ditemukan di daun telinga, cuping hidung, tonjolan tulang pipi, alis, dagu. Pada penderita kusta dengan kuman yang banyak, dapat terjadi perubahan bentuk wajah," ujarnya
Baca Juga: Satu Warga Binaan Lapas Selong Dinyatakan Positif Kusta, Sudah Jalani Pengobatan
Karena kusta merupakan penyakit infeksi, maka dapat menular. Akan tetapi, bisa dikatakan bahwa kusta ini penyakit infeksi yang penularannya tidak mudah, perlu kontak erat yang lama. Dari 100 orang yang kontak dengan penderita kusta, hanya 5 persen atau 5 orang yang ada kemungkinan terinfeksi. Kemudian dari 5 persen orang ini 70 persennya dapat sembuh sendiri, dan pada akhirnya hanya 30 persen yang bergejala.
"Jadi dari 100 orang yang kontak, kemungkinan hanya 1-2 orang saja yang akhirnya bergejala kusta. Masa inkubasi kusta dapat lama bisa 40 hari hingga 40 tahun. Jadi dari kontak bisa baru timbul gejala bertahun-tahun kemudian," ungkapnya