"Bupati harus mengevaluasi jajaran direksi Agro Selaparang yang tidak becus kelola perusahaan, karena selalu merugi, bila perlu bubarkan PD Agro Selaparang," ungkapnya
Komentar hangat juga datang dari serikat buruh migran indonesia (SBMI) Lombok Timur, Usman menerangkan, bahwa setiap tahun PD Agro Selaparang diberikan suntikan dana hingga miliyaran rupiah, namun belum menunjukan hasil dalam bentuk sumbangan PAD.
Sehingga aktivis Buruh ini menilai jajaran direksi PD Agro Selaparang tidak mampu mengelola perusahaan, bahkan hanya mampu mengembangkan bisnis produk Es Batu, yang notabene hasil dan minat pembelian sangat kecil.
Sementara bisnis beras yang dijalankan PD Agro Selaparang dengan menggunakan kekuasaan Bupati untuk menghimbau aparatur sipil negara (ASN) agar belanja menunjukkan bahwa jajaran direksi tidak memiliki kemampuan, sehingga masih merengek pada pemilik saham.
"Jajaran direksi PD Agro Selaparang sangat jelas tidak memiliki skil dan kemampuan untuk menghasilkan produk sendiri yang bisa dikembangkan, sehingga menghasilkan PAD dan tidak terus-terusan menyusahkan Daerah," ujarnya