Hasrat Pengetahuan dan Eksistensi Manusia

- 26 Juli 2022, 08:33 WIB
Anggara
Anggara /Dok/gia

 

 

Opini - Moralitas tidak datang dari prinsip-prinsip universal yang abstrak. Melainkan dari hubungan relasional manusia dengan yang lain melalui kepedulian, kasih sayang, simpati dan tanggung jawab.

Sejak lahir ke dunia, manusia memiliki hasrat untuk menguasai pengetahuan dengan memanfaatkan instrumen pengetahuan yang ada dalam dirinya.

Instrumen tersebut berupa akal, hati dan pancaindera yang berfungsi untuk membantu manusia menyerap pengetahuan. Kapasitas inilah yang membuat manusia berbeda dengan entitas lainnya.

Sebagai mahluk yang berpikir, kita dituntut untuk menyingkap pengetahuan agar sampai pada kesimpulan yang paling jelas tentang realitas, sehingga mampu membedakan mana yang nyata dan mana yang palsu.

Untuk sampai sampai pada sebuah kesimpulan, manusia memerlukan logika, kesadaran dan melibatkan hati untuk memandu manusia berpikir dengan benar dan terhindar dari kesalahan berpikir, hingga mengambil keputusan hidup.

Selain itu, melalui proses abstraksi, sebuah proses yang membuat manusia memahami hal-hal yang bersifat universal. Melalui proses abstraksi inilah manusia memfungsikan pancaindranya untuk mengenali dan menyerap serta mengumpulkan informasi-informasi parsial.

Informasi ini kemudian diproses oleh akal dengan cara menganalisis, membedakan, mengelompokkan dan menyimpulkannya sehingga menjadi pengetahuan yang jelas.

Halaman:

Editor: Ihwan Aman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah