WALHI Serukan Prinsip 'Pilah Pilih Pulih' dalam Memilih Pemimpin pada Pemilu 2024

6 Februari 2024, 18:51 WIB
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Nusa Tenggara Barat (Walhi NTB) Amri Nuryadin, SH /(dok/ist) /Riadi

HAILOMBOKTIMUR - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) suarakan prinsip Pilah, Pilih, Pulih dalam menyikapi dinamika politik pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

 

Seruan tersebut secara lantang digaungkan, melihat adanya kemunduran demokrasi, penyempitan ruang-ruang sipil, pembangkangan konstitusi dan pelanggengan praktik pengerukan sumber daya alam secara ugal-ugalan yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Walhi NTB Dorong Pemprov Segera Lakukan Transisi Energi dengan Manfaatkan EBT, Menuju NZE 2050

Direktur Eksekutif WALHI NTB, Amry Nuryadin mengajak masyarakat untuk memperhatikan kinerja pemerintah yang semakin jauh dari amanah pasal 33 Konstitusi, serta pemilu sebagai momentum rakyat memberikan amanahnya.

 

"Kami, menyerukan terhadap seluruh elemen WALHI bersama Rakyat, untuk mengamalkan prinsip Pilah-pilih-pulih terhadap pemilihan Presiden dan Wakil Presiden beserta pemilihan anggota legislatif," ujar Amry melalui keterangan tertulisnya, Selasa 6 Februari 2024.

Baca Juga: Ini 6 Tuntutan Walhi NTB, Termasuk Desak Pemerintah Mencabut UU Cipta Kerja!

Pada momentum politik 2024 ini, Amry menegaskan dalam memilih pemimpin dengan prinsip pilah, yakni memilah berdasarkan rekam jejak kejahatan konstitusi, HAM, lingkungan, dan pelanggaran etik, dengan menggunakan nilai dan prinsip WALHI sebagai panduan.

 

Kemudian mencermati dan membedah Visi- Misi, program dan agenda setiap kandidat Presiden dan Wakil Presiden serta calon anggota legislatif.

 

Selanjutnya kata Amry yakni menelusuri, melihat lebih dalam dan membongkar kepentingan aktor-aktor pendukung dibalik setiap kandidat Presiden, Wakil Presiden, serta calon legislatif.

Baca Juga: Walhi NTB: Pembangunan dan Investasi 3 Bidang Ini Penyebab Kerusakan Ekologi Kawasan Hutan dan Pesisir

 

Tak hanya itu, Amry juga mengingatkan untuk memilih pemimpin dengan menggunakan prinsip pilih pulih.

"Menolak terjebak pada janji, gimick, pencitraan dan praktik politik transaksional oleh para kandidat yang berwatak curang, culas, dan ugal-ugalan," tegasnya

Berkomitmen memilih kader politik hijau yang mengusung agenda platform politik keadilan ekologi; Berkomitmen untuk terus mengawal agenda perwujudan Pulihkan Indonesia.***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler