Walhi NTB: Pembangunan dan Investasi 3 Bidang Ini Penyebab Kerusakan Ekologi Kawasan Hutan dan Pesisir

- 19 Februari 2023, 15:45 WIB
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB)  Amri Nuryadin (dok:tribunlombok)
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB) Amri Nuryadin (dok:tribunlombok) /

 

Salah satu investasi yang digadang dan menurut Pemerintah Provinsi akan mendatangkan berkah bagi pariwisata di NTB, adalah pembangunan kereta gantung di kawasan hutan rinjani (RTK 1) dengan luas areal 500 Haktare beserta pembangunan infstrukturnya dan rencana pembangunan resort dengan nilai investasi sebesar Rp2,2 Trilyun.

 

"Kami melihat pembangunan tersebut akan meningkatkan terjadinya laju kerusakan hutan di NTB dan hanya memberikan keuntungan bagi investor bukan menjadi solusi dari kesulitan ekonomi rakyat pasca pandemi covid-19," tukasnya

 

Selain laju kerusakan hutan yang begitu parah, lanjutnya, hampir 60 persen dari 1,1 juta hektar luas hutan di NTB dalam keadaan kritis, keterancaman kerusakan ekologi juga terjadi di Pesisir pulau lombok dan pulau sumbawa.

 

"Diduga kuat disebabkan oleh investasi skala besar dalam industri pariwisata yaitu KEK Mandalika di pesisir selatan Lombok Tengah seluas 1.250 hektar, Investasi tambak udang yang merata berada di seluruh pesisir Pulau Lombok, investasi budidaya mutiara skala besar yang menyebabkan hilangnya sebagian besar ruang tangkap nelayan di pesisir Jerowaru Lombok Timur, selain itu pula rencana pembangunan Global Hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara seluas 7.030 hektar juga akan mengancam terjadinya kerusakan ekologi pesisir Lombok Utara," tegasnya

 

Amri Nuryadin juga mengungkapkan sejumlah pertambangan besar yang menguasai lahan dalam wilayah hutan dan pesisir, PT. Aman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) dengan luas 125.341,42 hektar di Kabupaten Sumbawa Barat dengan dampak seriusnya juga terjadi karena pembuangan limbah telinganya ke pesisir pantai. 

Halaman:

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x