Network
"Kampus yang awalnya dianggap sebagai tempat untuk melawan kebodohan dan ketertinggalan, namun justru kini menghadirkan penindasan-penindasan baru."
(Najamudian M. Lobabg)
Opini – Semua orang cenderung mencari sesuatu karena menganggap hal itu adalah kebutuhan. Seperti halnya setiap calon mahasiswa yang menganggap kuliah sebagai kebutuhan untuk mencapai masa depannya.
Entah nantinya akan mendapatkan gelar sarjana, pekerjaan, atau hanya sebatas cerita pujian dan hinaan dari mulut ke mulut. Namun semua orang akan bersepakat bahwa tolak ukur dasar terhadap pencapaian adalah pencarian, sekalipun berbeda dalam prosesnya.
Setiap tahun dalam dunia pendidikan, kebanyakan orang terlihat jelas berlomba-lomba mendaftarkan dirinya atau mengirimkan anaknya untuk melanjutkan jenjang pembelajaran menuju ke tingkat perguruan tinggi. Dengan sadar bahwa semuanya butuh pengorbanan, mulai dari ekonomi, tenaga, waktu, dan pikiran sesuai dengan beberapa jalur yang dilalui oleh calon mahasiswa baru.
Waktu terbatasi dan tenaga semakin terkuras hanya karena menginginkan agar harga uang kuliah tunggal (UKT) dapat dikurangi. Sebab penghasilan orang tua yang tidak sesuai membuat diri menjadi dilema dan bimbang bahwa apakah memilih untuk lanjut atau berhenti saja, karena tunjangan ekonomi dalam berpendidikan cukup merenggut beban keluarga.
Semua orang percaya bahwa pendidikan itu sangat penting. Tetapi ada yang kemudian menjadi penopang pendidikan, dan ternyata itu jauh lebih penting sebagai bagian dari syarat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
